FahriKolomOpini

Momen 12 Rabiul Awal, Langkah Pertama Menuju Kejayaan

0

Momen 12 Rabiul Awal, Langkah Pertama Menuju Kejayaan

Siapa yang tidak mengetahui momen 12 Rabiul Awal? Pasti sahabat megetahuinya. sebuah tanggal penting dalam sejarah Islam. Bagaimana tidak, pada tanggal tersebut dilahirkannya seorang nabi terakhir, nabi pemilik cahaya terang benderang dan nabi pemilik kemulian yang kedatangannya sangat ditunggu-tunggu oleh semua kalangan.

Bulan ini adalah salah satu momen yang pas untuk mengingat kembali perjuangan-perjuangan baginda Nabi dalam menegakkan agama Islam. Khususnya pemuda muslim.  Bagi pemuda, kiat-kiat untuk mengingat nabi bukan hanya melihat dari kepribadian dan akhlak beliau. Lebih dari itu, seorang pemuda dapat meniru Nabi dalam segi kepemimpinan. Dalam sejarah, Nabi berhasil menorehkan tinta emas dalam perjalanan bangsa Arab khususnya dan seluruh alam umumnya, bisa kita lihat perjuangan beliau dalam mengubah kultur Arab yang dulunya memiliki fanatisme kesukuan yang tinggi, menjadi negeri persatuan. Sifat leadership yang kuat, menjadikannya pemimpin hebat. Hal ini bisa dilihat dari perjuangan beliau dalam peristiwa Fathu Makkah 1400 tahun silam. Di mana Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. Dalam peristiwa lain lihatlah ketika Nabi dengan tangan dingin beliau, mampu mendamaikan suku Aus dan Khazraj yang bertikai puluhan tahun. Selain itu masih banyak lagi kejeniusan-kejeniusan Nabi dalam upaya menegakkan syariat Allah SWT. Tidak hanya dalam masalah spiritual. Ekonomi, sosial politik dan budaya tak luput dari pembahasan Nabi. Sehingga sangat tepat ketika Michael H. Hart memposisikan Nabi sebagai orang yang paling berpengaruh Se-dunia.

Pertanyaanya, mengapa Nabi menjadi orang berpengaruh nomor wahid di jagat raya? Apa rahasia beliau sehingga Islam mencicipi manisnya kejayaan? Oke, Setidaknya ada 4 aspek yang selalu melekat pada diri Nabi. Pertama, Shiddiq (jujur). Seorang pemimpin harus mempunyai sifat jujur dalam memimpin bawahannya, jujur dalam bertindak dan bersikap transparan terhadap bawahannya. Kedua, amanah. Hal ini merupakan salah satu faktor urgen yang harus dimiliki setiap pemimpin. Seorang pemimpin harusnya tidak bersikap aji mumpung (mumpung jadi pemimpin) sehingga melakukan apa saja yang membahagikannya dan dapat mengenyangkan perutnya. Ketiga, Tabligh (menyampaikan). Seorang leader harus menjalin komunikasi baik terhadap bawahannya. Tidak bersikap tertutup ketika organisasi yang dipimpinnya tertimpa masalah. Dalam kata lain “Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.” Keempat,  Fathonah (cerdas) hal ini tidak boleh terlepas dari seorang pemimpin. Kecerdasan sebagai kemampuan penyelesaian masalah dan ketepatan dalam setiap pengambilan keputusan.

Kejayaan Islam juga pernah diraih pada zaman khalifah Harun Arrasyid hingga Islam kala itu menyandang gelar “Islamic Golden Age” atau zaman keemasan Islam. Hingga kepemimpinannya hampir disamakan dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Bani Umayyah. Adanya jabatan yang dimiliki tidak membuatnya angkuh dan sombong. Beliau kerap kali blusukan megecek kondisi rakyatnya setiap malam untuk memantau keadaan umat yang membutuhkan. Itulah sebab majunya Daulah Abasiyyah kala itu.

Menurut hemat penulis, sangat sayang ketika pribadi muslim sangat sibuk dalam menggali teori-teori kepemimpinan ala barat tapi melupakan cerminan kepemimpinan Nabi. Di momen Robiul Awal ini, mari pupuk leadership dan keteladan ala beliau lalu implementasikan kedalam kehidupan nyata. Insyaallah zaman keemasan ada ditangan kita.Fahri/red

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Perluas Dakwah, Dalwa Gelar Streaming Peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ

Previous article

Cinta dalam Rengkuhan Pandemi

Next article

Comments

Leave a reply