AtepberitaEvent Pondok

Peserta: Kalau Bisa, Bahtsu Masail Ini Jangan Setahun Sekali

Peserta: Kalau Bisa, Bahtsu Masail Ini Jangan Setahun Sekali
0

Bangil, Dalwa Berita- Sebanyak 30 pesantren yang berdomisili di Jawa-Madura mengikuti Majma’ Fiqhiy Akbar (MFA) ke-IV di pondok pesantren Darullughah Wadda’wah. Acara yang Masyhur dengan sebutan Bahtsul Masail ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Kamis-Jum’at tanggal 05-06 Jumadil Akhir 1441 H/30-31 Januari 2020 M.

Dibuka pada Kamis siang (30/01/2020) yang dilaksanakan di Masjid Baitul Ghoffar Ponpes Dalwa Pusat. Namun acara mendapat kendala padamnya listrik. Hal tersebut mengakibatkan kesan pertama yang seharusnya menggugah, menjadi terlihat tidak begitu menarik. Dalam technical meeting antara panitia sebenarnya sudah diusulkan untuk berjaga-jaga dengan menyewa genset guna antisipasi jika listrik tiba-tiba padam, namun tidak ada tindak lanjut dari hal tersebut.

Walaupun begitu, acara tetap dilanjutkan menggunakan Sound Speaker Portable yang biasa digunakan untuk Ta’lim dan acara pun berlangsung tanpa hambatan yang berarti. Ustadz Qoimuddin Abdullah sebagai ketua departemen pendidikan dan perwakilan dari tuan rumah menyampaikan sambutan pada kesempatan tersebut atas kejadian yang diluar kemampuan panitia ini. “Alhamdulillah kita bisa mengadakan acara ini walau keadaannya seperti ini. Dan mohon maaf kepada tamu undangan atas ketidaknyamanan ini” tutur beliau.

Setelah usia pembukaan, peserta diantar menuju Hotel Dalwa Syariah yang merupakan tempat mereka bermalam. Peserta pun dilayani dengan ramah dan disuguhkan hidangan-hidangan ala hotel berkelas. Mereka beristirahat sambil menunggu Jalsah Pertama yang diselenggarakan ba’da Maghrib sampai pukul 22.30 WIB di Aula Ponpes Dalwa.

“Pelayanannya sangat baik. Saya sudah beberapa kali ikut Bahtsul Masail, tapi baru pertama saya temukan Bahtsul Masail seperti ini. Penginapannya itu lho…. Pelayanannya juga. Di sini sampai sendal aja dibawain, sampai gak enak saya. Sopan-sopan lagi.” Ungkap Mubayyin, perwakilan dari Ponpes Nurul Kholil Bangkalan.

Kemudian pada hari berikutnya, Jalsah ke dua dimulai pukul 07.00-10.30. Namun kedatangan peserta ke tempat musyawarah sedikit mengulur waktu.

“Cuma dalam waktunya yang agak molor. Kita kan kalau memulai itu malas ya, dinanti-nanti. Tapi jika waktunya sudah selesai harus tepat. Selesai jam sepuluh ya harus jam sepuluh, gak boleh lebih.” komentar Afwan perwakilan Ponpes Mamba’ul Khairil Islamiyyah Jember pada hari Jumat (31/10/2010).

Setelah Jalsah ke dua, peserta melaksanakan ISHOMA terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke Jalsah ke tiga yang dilaksakan pukul 13.00-15.30 WIB. Pada jalsah terakhir ini, Ahmad Faizal, perwakilan dari Ponpes Nurul Qodim Probolinggo mengatakan bahwa dirinya merasa tidak puas. Ini dikarenakan moderator yang terlalu banyak menampung jawaban.

“Biasanya kan moderator menampung tiga jawaban, ini malah banyak. Sehingga kami kebingungan harus menyanggah yang mana, juga Ibarot nya jadi lupa karena terlalu banyak itu.” katanya.

Sebelum memasuki acara penutupan, peserta diajak berziaroh ke Maqbaroh Muassis Ma’had sebelum meninggalkan Ponpes Dalwa untuk kemudian mereka berangkat menuju Hotel untuk melaksanakan sholat sekaligus acara penutupan.

Pada acara penutupan, turut hadir Ustadz Ismail Ayyub yang merupakan ketua bagian kesiswaan Ponpes Dalwa dan beberapa Asatidzah Kibar lainnya. Pada penghujung acara ini peserta dibuat tertawa dengan ungkapan-ungkapan peserta lain saat diberi kesempatan untuk berbicara menyampaikan kesan mereka.

“Di Hotel ini tidak ada kekurangannya. Tapi hanya satu, yaitu tidak ada kopi. Biasanya di Pondok-pondok kan suka ada kopi. Jadi kurang enak lah gitu. Jika disuruh milih tidur di Hotel tapi tidak ada kopi dengan tidur di tempat biasa tapi ada kopinya, saya memilih tidur di Hotel tapi ada kopinya.” ungkap santri dari Ma’had Ploso mewakili santri asal Jawa.

Tidak kalah juga santri asal Madura yang diwakili oleh Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan, ia mengatakan bahwa dirinya dari dulu ingin mengikuti Bahtsu Masail di Dalwa untuk membandingkan Hotel Dalwa dengan yang lain.

“Saya dari dulu ingin Bahtsu Masail ke Dalwa. Bukan ingin tidur di Hotel, tapi ingin membandingkan Hotel Dalwa dengan yang lain. Ternyata ya yang namanya Hotel sama aja. Tapi kalau bisa, Dalwa mengadakan acara Bahtsu Masail ini jangan sekali setahun, kalau bisa setahun dua kali lah.” Katanya sembari disambut tawa peserta.Atep/red.

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Kunjungan Jamaah Jepara Ke Pondok Dalwa

Previous article

Dunia Literasi Mulai Bersemi

Next article

Comments

Leave a reply