KolomOpini

Tinjau Anggapan Bulan Shafar Bulan Sial, Benarkah ?

0

          Tak terasa kita sudah melewati bulan mulia Muharram, tahun 1442 H. Dimana saat ini kita memasuki bulan yang dianggap bangsa Arab dahulu sebagai bulan penuh kesialan. Kenapa bisa begitu? Iya karena pada bulan ini orang-orang tersebut selalu mengait-ngaitkan kesialan yang dialami dengan bulan ini, bulan Shafar.

          Sebelumnya kita harus tau apasih itu bulan Shafar? Dan apa saja kemuliaan yang terkandung di dalamnya menurut Alquran, Hadis, dan perkataan Ulama.

  1. Arti Bulan Shafar

          Kata Shafar sendiri bila dirunut dari bahasa, maka diambil dari kata “shifir” yang berarti kosong. Maksudnya pada bulan inilah orang-orang jahiliyah di Arab dahulu sering bepergian, sehingga membuat rumah-rumah mereka sepi atau kosong.

          Dalam arti, hal ini menunjukkan bahwa Shafar diyakini sebagai bulan yang harus diwaspadai karena banyak memiliki kesialan.

          Namun, ada pula yang mengatakan jika Shafar diambil dari nama penyakit seperti yang juga diyakini orang Arab jahiliyah di masa lampau, yakni penyakit shafar yang ada di perut. Sehingga akan membuat seseorang menjadi sakit karena terdapat ulat besar yang sangat berbahaya.

          Shafar juga dinyatakan sebagai jenis angin berhawa panas yang terjadi pada perut serta banyak tafsiran lainnya dari kata Shafar tersebut.

          Mengutip dari buku berjudul “Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah” karya Ida Fitri Shohibah, orang Arab Jahiliyah beranggapan bahwa bulan Safar adalah bulan kesialan. Mereka beranggapan bahwa bulan Safar adalah bulan di mana Allah menurunkan kemarahan dan hukuman ke dunia. Oleh karena itu, mereka berpikir ada banyak musibah dan bencana terjadi di bulan ini, khususnya pada Rabu pekan terakhir.

          Dilihat dalam bentuk pengartiannya saja, kita sudah dapat melihat betapa ditakutinya bulan yang satu ini.

  1. Bulan Shafar = Bulan sial ?

          Setelah meninjau dari bentuk arti dan maknanya, apakah betul bila bulan Shafar ini mengundang kesialan?

          Segala pemikiran yang keliru tersebut dibantah oleh Rasulullah SAW. Disebutkan, bahwa menganggap sial bulan Safar termasuk salah satu jenis Tathayyur (menganggap kesialan karena sesuatu) yang terlarang. Perbuatan tersebut dilarang oleh Allah, karena termasuk kebiasaan orang Jahiliyah.

          Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Sahabat Abu Hurairah, “Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Shafar” ((HR. Al-Bukhari 5437, Muslim 2220.))

          Dari hadist di atas kita sudah bisa menyimpulkan, bahwa sebenarnya tak ada kesialan apapun pada bulan-bulan tertentu. Karena segala macam problema dan masalah itu murni ujian dari Allah SWT. Entah itu di hari ini, besok, bulan ini, bulan depan. Kapanpun itu kita harus  bersiap-siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada.

  1. Amalan-amalan di bulan Shafar

          Musibah maupun kesialan seseorang sebagaimana terkandung dalam rukun Iman untuk meyakini qada dan qadar.

          Demikian, perlu diyakini bahwa bulan Shafar seperti bulan biasanya. Di mana ada keistimewaan dan keutamaan beribadah yang dapat dikerjakan umat muslim Tak ada salahnya, setiap bulan maupun waktu menjadi ladang instrospeksi diri meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

          Rasulullah dan para sahabat memang tidak mencontohkan amalan-amalan tertentu di Bulan Safar. Namun, mungkin ada sebagian amalan-amalan yang bisa kita kerjakan dalam mengarungi bulan Shafar ini.

          Seperti meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, melihat akhir-akhir ini, banyak fitnah yang bertebaran di muka bumi. Memperbanyak Berzikir dan memperbagus kualitas Sholat kita, juga bisa menjadi opsi amal kebaikan kita di bulan ini. Ditambah memperbanyak bacaan Alquran dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

           Yang kesimpulannya, tak peduli kita berada di bulan penuh kesialan pun, kita tetap harus berusaha tuk melakukan yang terbaik. Baik dari memperbaiki kualiatas ibadah kita kepada Allah SWT, maupun menjalin hubungan baik kita sesama makhluk ciptaan-Nya.

(RanggaMangkoso)

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Maklumat Haul Abuya Hasan bin Ahmad Baharun ke 22

Previous article

Haul Streaming Untuk Muassis Ponpes Dalwa

Next article

Comments

Leave a reply