Berikut Sedikit Tips Biar Dapat Nilai Sempurna di Ujian Bulanan

Bangil, Dalwa Berita – Habib Ali bin Hasan Baharun selaku Ketua panitia ujian tes hasil belajar di Ponpes Darullughah Wadda’wah berikan apresiasi pada para santri yang meraih nilai sempurna di ujian bulanan Robiul Awal pada Selasa malam (4/12/2023) di masjid Baitul Ghoffar.

Apresiasi tersebut dilaksanakan setiap bulan dan itu juga merupakan bentuk dari apresiasi pesantren pada para santri yang berhasil mendapat nilai sempurna pada setiap ujian bulanan, karena hadiah yang diberikan adalah hadiah langsung dari Pengasuh Pesantren, Abuya Zein bin Hasan Baharun.

Pada kali ini, Habib Abdullah bin Abdurrahman Al Muhdor, salah satu masyayikh di Ponpes Dalwa ikut berikan apresiasi juga pada mereka. Jadi suatu kebanggaan dapat mencium tangan Sang Guru, tangan mulianya mengelus kepala dengan beriring curahan doa, sungguh terpana siapa pun yang melihatnya.

Pun, salah satu tujuan diadakan acara apresiasi tersebut adalah untuk memotivasi santri lainnya yang belum bisa meraih nilai sempurna agar lebih berusaha mendapat nilai sempurna di ujian bulanan selanjutnya.

Ada beberapa tips agar bisa meraih nilai sempurna dari Santri yang dapat apresiasi pada ujian bulanan kali ini, dan itu hasil dari pengalaman mereka sendiri. Di antaranya adalah berkah doa orang tua, keinginan untuk dapat buatnya mereka bahagia serta bangga.

“Jadi beberapa hari sebelum ikhtibar (ujian) tuh, telepon orang tua dulu minta doanya,” demikian ucap salah satu santri yang masih duduk di tingkat Ibtida, yang akrab dipanggil Bani, Ahmad Syafa’ur Robbani.

Lebih lanjut, ia menyarankan untuk belajar persiapan ujian dari jauh-jauh hari, dibarengi dengan doa, usaha, semangat yang tinggi dan tak lupa mengirimkan surat Al-Fatihah pada pengarang kitab yang dipelajari. Menurutnya, waktu paling enak, nyaman dan terbaik untuk belajar adalah waktu sahur yaitu sepertiga akhir malam setelah melaksanakan sholat tahajud.

“Terus juga ngafalin itu dari jauh-jauh hari. Waktu paling enak buat menghafal itu pas abis sholat tahajud, jangan lupa kirim Fatihah buat muallif (pengarang kitab),” begitu jelasnya dengan senang hati.

Menurut pernyataan santri lain, belajar itu lebih baik jangan sendiri dikarenakan jika ada teman belajar itu bisa bertukar pendapat ataupun pikiran dan dapat mendiskusikan hal yang masih kurang dipahami dalam pembelajaran.

“Menurut ana sih lebih enak bareng-bareng ya, tapi maksimal lima orang lah dengan syarat jangan banyak bercandanya karena bareng-bareng itu kita bisa bertukar pendapat dan berdiskusi,” kata Muhammad Nabil Romadhon, yang saat ini duduk di kelas Aliyah menyesuaikan dengan tingkatan kelasnya yang lebih menitikberatkan pemahaman.Taslim/red.