Pada tahun 1973 tepatnya pada tanggal 18 Desember bahasa Arab ditetapkan sebagai bahasa internasional pada urutan ke-6 dari 22 bahasa lainnya oleh UNESCO. Namun UNESCO sendiri memperingati atau merayakan hari bahasa Arab sedunia pertama kali pada tanggal 18 Desember tahun 2010, hal ini bersandar pada keputusan pada 19 Februari 2010, merayakan hari internasional dari enam bahasa resmi PBB. Hal ini pula yang mungkin menjadikan banyak orang tidak tahu terhadap perayaan atau peringatan hari bahasa Arab sedunia.
Bagi seorang muslim bahasa Arab bukanlah bahasa yang asing bahkan bahasa Arab sangat akrab di telinga kita saban hari pasti mendengarnya entah azan berkumandang atau ketika bacaan solat selalu mengunakan bahasa Arab.
Maka dari itu sebagai seorang Muslim mempelajari bahasa Arab termasuk dari sesuatu yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. sebagaimana dengan sabdanya “Belajarlah Bahasa Arab dan ajarkanlah pada manusia”. Hal ini bentuk perhatiannya Rasulullah kepada bahasa yang Allah pilih sebagai bahasa yang digunakan dalam Al-Quran dan menjadi syarat sah dalam ibadahnya seorang hamba.
Ketika Allah Swt. memilih bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran maka saat itu bahasa yang paling paling mulia di sisi-Nya adalah bahasa Arab, karena bahasa Arab mempunyai keunikan tersendiri dari bahasa-bahasa lain. Pada zaman Rasulullah Saw. diutus, masyarakat Arab saat itu terkenal dengan syair dan sastra yang tinggi; maka adanya Al-Quran dapat mengalahkan syair dan sastra karangan para penyair handal yang berada jazirah Arab saat itu.
“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas” (QS. Yasin: 69)
Dalam ilmu gramatika, bahasa Arab memiliki alur yang sulit dipahami dari cara membaca dan menulis bahasa Arab sangat berbeda apabila kesalahan dalam tanda baca atau penyebutannya maka memiliki makna yang berbeda; karena bahasa Arab sendiri memiliki kosa kata terbanyak dalam sejarah. Al ‘Iraqi menyebutkan bahwa jumlah kosakata Arab mencapai 12,3 juta kosakata, tepatnya 12.305.052 kosakata, yang disebabkan akar kata yang beragam dan juga sinonim yang bermacam- macam.
Tak hanya itu bahasa Arab menjadi bahasa yang digunakan oleh keluarga kerajaan islam. Sebelum seorang raja menaiki tahta kerajaan harus menguasai bahasa Arab terlebih dahulu. Hal ini bentuk perhatiannya kepada agama Islam dan sebagai bahasa hubungan internasional antar kerajaan Islam di Indonesia dengan kerajaan Islam di jazirah Arab sana.
Banyak ditemukan bahwa aksara kerajaan Islam di Indonesia mengunakan bahasa Arab seperti dalam penulisan mata uang menggunakan bahasa Arab. Hal ini menunjukan bahasa Arab masuk ke dalam lini masyarakat indoensia dan sampai saat ini kita masih merasakannya terlebih dalam tradisi pesantren dengan istilah Arab Pegon yaitu naturalisasi dalam penulisan Arab tapi dengan cara baca Jawa atau Melayu.
Bahkan dalam bahasa Indonesia bahasa Arab banyak di serap menjadi bahasa pribumi sekitar 2.000 – 3.000 dan antara 40 % – 60 %. Sebagian kosa kata bahasa Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya dan sebagian berubah dalam segi penyebutan tapi maknanya tidak.
Maka dari itu, sebagai umat Islam kita wajib menguasai bahasa Arab. Ilmu pengetahuan masa kini yang kita kuasai berasal dari rahimnya seorang Muslim dan ditulis dengan berbahasa Arab. Sama halnya dalam tuntunan beribadah; syarat sah dalam solat pun harus mengunakan Bahasa Arab. Bahasa yang Allah muliakan dengan turunnya Al-Quran serta Rasulullah Saw. pun mengucapkannya dan yang kelak menjadi bahasa penghuni ahli surga.
Maka tidak ada karaguan lagi kalau Abuya Habib Hasan Baharun mengungguli bahasa Arab sebagai bahasa wajib dikuasai santrinya. Dalam syair yang beliau karang disebutkan:
من تكلم بنية العبادة # تحصل من الله سعادة
”barang siapa berbicara berbahasa arab maka mendapatkan kebahagian dari Allah“
Comments