ShareTweet 0 Setelah adanya perintah dari Abuya al Habib Ali Zainal Abidin yang disampaikan melalui Ust. Ismail Ayyub berkenaan dengan diwajibkannya pemakaian sandal bagi seluruh santri Dalwa. Dan pengaruh dari diberlakukannya peraturan ini adalah pembelians secara berjemaa’ah sandal sandal yang ada di syirkah, sehingga fenomena berjalan tanpa sandal menjadi berkurang, walaupun masih ada santri yang belum paham akan urgensi pemakaian sandal ini. Namun setelah berjalannya peraturan ini, muncul lagi permasalahan baru yaitu berserakannya sandal sandal tanpa tuan atau shibun na’al yang tidak peduli akan sandal sehingga pemandangan sekitar pondok tidak pantas untuk dilihat. Mulai dari depan masjid, depan gedung binayah jadidah, depan maktabah, samping taman dll yang menjadi pusat bertumpuknya sandal-sandal yang tidak jelas pemiliknya. Belum sampai disitu, merebaknya fenomena penggoshopan sandal dimana mana, menjadi perhatian para orsada dan asatidzah. Berangkat dari permasalah ini, ust. Ismail mengusulkan untuk menyediakan tempat sandal dibeberapa tempat yang strategis untuk meminimalis permasalah tersebut diatas. Tempat sandal yang disiapkan terdiri dari tempat sandal untuk santri dan tempat sandal untuk asatidzah. Pengadaan tenpat sandal santri berjumlah 4 buah dan pengadaan tempat sandal astadidzah 3 buah. Harapan dari diletakkannya tempat sandal ini, menambah kesadaran santri akan perintah dari Abuya ini, sehingga santri mulai terbiasa untuk hidup bersih. Karena jika santri hidup bersih, maka pondok juga akan bersih. admin dalwaberita.comMedia Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa Google+ Ketika Pulangan Ke Kampung Halaman Menjadi ImpianPrevious articleSerangan bom tewaskan 48 tentara Yaman di AdenNext article