By 
Bangil, Dalwa Berita – Hari ke-2 PKKMB 2023 diisi dengan seminar kemahasiswaan dan kejurnalistikan, bertempat di belakang Hotel Dalwa Syariah pada Sabtu malam (26/8/2023).
Seminar tersebut diharapkan adanya perubahan yang signifikan pada calon mahasiswa baru karena mereka akan menghadapi lingkungan perkampusan yang berbeda dari lingkungan mereka sebelumnya seperti di jenjang SLTA.
“Harapan ada perubahan, mahasiswa itu akan menjadi bagian dari masyarakat. Lingkungan kuliah itu berbeda dengan lingkungan Aliyah (SLTA), diantaranya itu perubahan mindset,” jelas narasumber seminar kemahasiswaan tersebut, Warek III Universitas Islam International Dalwa, Hb. Luthfi Al-Habsyi, M.Pd.I.
Pak Warek juga mewanti-wanti kepada calon mahasiswa baru agar tidak menjadi mahasiswa yang apatis. Mencoba berperan aktif, ikut serta berkontribusi dengan berbagai kegiatan.
“Jangan jadi mahasiswa yang apatis, mahasiswa yang gak mau tahu urusan kampus,” imbaunya pada para peserta PKKMB 2023.
Seusai menggelar seminar kemahasiswaan, acara kemudian dilanjutkan dengan seminar jurnalistik yang diadakan oleh panitia penyelenggara yang bekerjasama dengan LPM Dalwa Berita
Tema yang diangkat ialah “Mahasantri 5.0; membumikan literasi, bersinergi untuk negeri”. Berharap santri dapat berwawasan internasional, tanggap dengan perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan tradisi keilmuan
“ Tema ini diangkat karena kita berharap khususnya pada mahasiswa baru, untuk tetap tanggap dalam perubahan zaman, dengan ikut berpartisipasi, memberikan suara sesuai dengan kapasitas keilmuan yang mereka miliki, setidaknya untuk menjawab kerancuan pemikiran yang kerap kali terjadi di masyarakat, ujar Ashar Basir, selaku moderator acara tersebut.
Dr. Asep Rahmatullah, selaku narasumber juga menyampaikan agar mahasiswa dapat lebih rajin menulis untuk menyampaikan aspirasi karena mahasiswa itu adalah Agen of Change.
“Mahasiswa lebih rajin menulis menyampaikan aspirasi karena mahasiswa itu agen perubahan. Mahasiswa itu nggak boleh lepas dari menyampaikan aspirasi karena nggak ada mahasiswa gak ada perubahan,”
“Apalagi mahasiswa yang santri dia punya moralitas yang baik karena kalau cuma mahasiswa doang mungkin perubahannya bisa ngawur ya, tapi kalo dia juga santri maka akan terkontrol perubahannya, ini yang nggak boleh lepas,” Jelasnya lebih lanjut
Menulis itu sangat penting menurut beliau, selain keilmuan yang didapat juga kesehatan dapat digapai.
“Saya kira sangat penting karena menulis itu bisa menyehatkan, apalagi di di kehidupan pondok mungkin setiap hari stress ya nggak boleh keluar, banyak apalan, wiridnya banyak pelampiasannya dengan menulis,” kata Dr. Asep.Taslim/red.
Comments