ArtikelberitaIlham MaulidiRedaksiUlama

Biografi Habib Sholeh Tanggul dan Karamahnya

0

nama Habib Sholeh Alhamid Tanggul Jember, adalah salah seorang ulama Jember yang cukup banyak dikenal masyarakat muslim di Jember dan sekitarnya. Beliau seorang ulama yang memiliki garis atau nasab yang bersambung dengan Sayyidina Muhammad Saw, nabinya kaum muslimin di seluruh dunia. Habib Sholeh, cukup dikenal sangat luas oleh masyarakat muslim Jember. Bahkan dalam sejarah hidupnya, nama beliau juga terdapat dalam sejarah proses berdirinya Masjid Jami‟ Al-Baitul Amien Jember.

Mesjid Al Baitul Amien Jember

disebutkan riwayat Habib Sholeh sebagai berikut: “Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid lahir di Korbah, Ba Karman (Wadi Amd) Hadramaut pada tahun 1313 H. Ayahnya adalah Habib Muhsin bin Ahmad yang terkenal dengan sebutan Albakry-AlHamid”.2 Ayah Habib Sholeh Tanggul adalah orang yang sholeh dan sangat dihormati masyarakat. Selain sebagai kuturunan Rasulullah Saw, ayah Habib Sholeh juga termasuk ulama yang selalu mengajak kepada kebaikan-kebaikan.

Hijrah dan dakwah  Ke Indonesia

Dikutip ddari buku Habib Soleh Tanggul Pendididk Ummat, Pada tahun 1921 Masehi, dikisahkan, bahwa beliau  meninggalkan Hadramaut, menuju Indonesia, sehingga dapat sampai di kota Jember. Tentu salah satunya untuk menyebarkan dakwah Islamiyah, yang termasuk dalam salah satu ajaran kakek buyutnya yang sangat mulia, yaitu Sayyidina Muhammad Saw.

Menyebarkan kebaikan dan dakwah Islamiyah, merupakan salah satu ajaran dari agama Islam, agama yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Saw. Dalam konteks ini, Habib Sholeh Bin Muhsin al Hamid termasuk ulama yang sangat total percaya dan pasrah kepada Allah Swt., beliau juga termasuk ulama yang dapat membuktikan kecintaannya kepada Rasulullah Saw, bahkan di makamnya saat ini, terdapat bacaan sholawat kepada Rasulullah Sayyidina Muhammad Saw., hal itu menandakan bahwa beliau termasuk salah satu ulama yang memiliki keistimewaan dan karomah yang sangat luar biasa. Dalam tradisi pendidikan Islam, orang yang memiliki karomah, berarti memiliki laku istiqomah yang tidak semua orang memilikinya. Salah satunya, keyakinannya kepada Allah dan Rasulullah yang sampai pada titik maksimal.

Kedekatan dengan ulama- ulama

Sebelum berdakwah di Jember beliau berdakwah keliling dari desa ke desa di Lumajang sampai 12 tahun lamanya sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Tanggul. Sebelum akhirnya menjadi pendakwah di daerah tanggul, Habib Sholeh terlebih dahulu melaksanakan ‘uzlah/khalwat atau aktivitas menyepi/mengurung diri dengan beribadah sampai lebih dari 3 tahun lamanya.
Kemudian Habib Abu Bakar bin Muhammad as-Segaf, seorang ulama terkemuka yang berdomisili di Gresik memerintahkan Habib Sholeh untuk mengakhiri masa khalwat dan memintanya datang ke Gresik.

Habib Sholeh Tanggul (kiri) dan Habib Abu Bakar Gresik (kanan)

Setibanya di Gresik, Habib Abu Bakar memberikan Habib Sholeh mandat dan ijazah dengan memakaikan jubah imamah dan sorban hijau sebagai penanda status kewalian quthb yang diembannya, sekaligus meminta Habib Sholeh untuk segera menunaikan ibadah haji.
Selang beberapa tahun, Habib Sholeh mendapat hadiah sebidang tanah dari seorang pengusaha setempat bernama Haji Abdur Rasyid. Di atas tanah tersebut Habib Sholeh kemudian membangun masjid yang diberi nama Masjid Riyadus Shalihin dan kemudian mewakafkannya.

 

 

Masjid Riyadus Shalihin

Nasihat-nasihat pilihan dari Habib Soleh Al-Hamid

Habib Sholeh bin Muhsin Alhamid Tanggul Jember, selalu menasehati banyak orang untuk senantinasa istiqomah dalam kebaikan, hal itu sudah menjadi ciri dan tabiat orang yang dekat dengan Allah Swt. Orang-orang yang dekat dengan Allah, menilai kehidupan duniawi hanyalah sementara, dan mereka biasanya menyiapkan bekal secara bersungguh-sungguh untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Diantara banyak nasihat beliau berikan kepada masyarakat  sebagai berikut: “hendaklah setiap kamu menjaga shalat lima waktu. Jangan pernah tinggalkan shalat Shubuh berjamaah. Muliakan dan berbuat baiklah kepada ke dua orang tua”.

Beliau juga memiliki solawat yang terkenal dengan Solawat mansub, sebagai berikut :

أَاللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تَغْفِرُ بِهَا الذُّنُوْبَ  وَتُصْلِحُ بِهَا الْقُلُوْبَ  وَتَنْطَلِقُ بِهَا الْعُصُوْبُ  وَتَلِيْنُ بِهَا

الصُّعُوْبُ  وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ إِلَيْهِ مَنْسُوْب

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah Rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad yang dengannya engkau ampuni kami, Engkau perbaiki hati kami menjadi lancar urat-urat kami, menjadi mudah segala kesulitan, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya beserta orang-orang dimansubkan (dinisbatkan) kepada beliau.”

Menurut Habib Sholeh, barang siapa yang membaca shalawat ini sebanyak 11 atau 41 kali maka Allah akan memudahkan semua kebutuhannya. Tentu, amalan ini hendaknya rutin dibaca agar memperoleh keutamaannya.

Akhir hayat dan wafatnya ulama karismatik

Makam Habib Sholeh Al Hamid Tanggul

Dikutip laman Washt Media, Habib Sholeh al-Hamid wafat di Tanggul ketika senja pada hari Sabtu, tanggal 8 Syawal 1396 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 2 Oktober 1976 M. Beliau wafat setelah berwudhu dan sebelum sempat melaksanakan shalat Maghrib.  Wafatnya beliau menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat jember, sebab beliau ulama yang santun dan juga menjadi panutan masyarakat sezamamnnya. pada hari Minggu, 9 Syawal 1396 Hijriyah, setelah shalat Dhuhur di samping kiblat Masjid Riyadhus Sholihin, Tanggul, Kab. Jember, Jawa Timur beliau dimakamkan.

Semoga kita termasuk orang yang berada di sekeliling beliau dan mendapatkan berkahnya.

 

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Merenungi Indonesia: Doa dan Harapan untuk Mendapatkan Pemimpin yang Bijaksana

Previous article

Pelepasan 340 Santri Praktik Mengajar Dalwa ke Berbagai Wilayah Indonesia Hingga Malaysia.

Next article

Comments

Leave a reply